Yahudi adalah agama samawi (yang berdasarkan wahyu dari Allah), agama
ini ada sekitar 2000 tahun sebelaum agama Islam turun. Kitab sucinya
adalah At-Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa As. Ada beberapa
pendapat mengenai asal kata yahudi, diantaranya yang paling mendekati
kebenaran adalah bahwa kata yahûd diambil dari kata hâda yahûdu yang
berarti raja’a yarji’u (kembali), makna ini dikuatkan dengan Al-Quran, Surat Al A’raf, ayat 156, Innâ hudnâ ilaîk,
artinya sesunggguhnya aku (Musa) telah kembali kepadamu. Ayat ini
menjelaskan bahwa kedatangan Nabi Musa As kepada kaumnya untuk
memngembalikan mereka ke jalan yang benar. Ada beberapa nama lain untuk
kaum Yahudi, diantaranya : Bani Israîl, al ‘ibriyyûn/al’ibrâniyyûn, Qoûm Musa
(pengikut Musa As), Ahlul Kitab. Nama-nama inilah yang sering dipakai
oleh Al-Quran untuk meyebut mereka, seperti dalam surat Al Baqarah, ayat
43, 67, 83, 120, surat Al Mâidah, ayat 51,surat Ali ‘imran, ayat 64,
surat Al A’râf ayat 156.
Pada awalnya mereka pengikut Nabi Musa As, mereka menjadi pengikut
yang baik, karena mengikuti ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Nabi
Musa As. Namun, setelah Nabi Musa meninggal mereka banyak melakukan tahrîf/mengubah isi At-Taurat dan banyak melakukan pelanggaran pada ajaran-ajaran mereka.
Al-Quran adalah kitab petunjuk bagi manusia untuk menuju jalan yang
benar. Keadaan manusia akan selamanya gelap ketika tidak diterangi
dengan cahaya Al-Quran. Seperti halnya orang yang berada dalam suatu
ruangan tanpa disinari oleh cahaya apapun, maka ia tidak akan melihat
benda apapun yang berada di sekitarnya. Begitu juga kehidupan yang kita
jalani akan bisa tersesat, jika tanpa mendapatkan hidayah Al-Quran.
Kitab suci Al-Quran banyak menjelaskan karakteristik orang-orang Yahudi,
seperti dalam aspek akidah, ubudiyah dan juga sosial.
Pelanggaran Yahudi dalam Akidah
Penulis akan mengawali perihal pelanggaran kaum Yahudi pada aspek
akidah, mereka banyak menyelewengkan ajaran yang telah mereka dapatkan
dari Nabi Musa as. Dalam Al-Quran, surat al-Taubah, 30. Orang-orang
Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah."
Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru
perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka ,
bagaimana mereka sampai berpaling? . Dari ayat ini nampak jelas bahwa
orang-orang Yahudi telah menghina Allah, karena telah menyamakan Allah
dengan makhluk-Nya. Padahal Allah SWT tidak beranak dan juga tidak
diberanakkan, (QS 112:3). Dalam tafsir Al Marâghi dijelaskan
bahwa ‘Uzair adalah seorang pendeta (kâhin) Yahudi, ia hidup sekitar 457
SM. Menurut kepercayaan orang-orang Yahudi ‘Uzair adalah orang yang
telah mengumpulkan kembali wahyu-wahyu Allah di kitab At Taurat yang
sudah hilang sebelum masa Nabi Sulaiman As. Sehingga segala sumber yang
yang dijadikan rujukan utama adalah yang berasal dari ‘Uzair, karena
menurut kaum Yahudi waktu itu ‘Uzair adalah satu-satunya sosok yang
paling diagungkan, maka sebagian mereka akhirnya menisbatkan ‘uzair
sebagai anak Allah. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa penyelewengan
dalam masalah akidah merupakan tindakan yang sangat sesat, karena
sekitar 1/3 dari kandungan Al-Quran menjelaskan tentang
akidah/kepercayaan atas semua rukun iman yang harus diyakini oleh setiap
manusia.
Dalam ayat lain Allah juga menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi juga
berburuk sangka dan mencela Allah (QS 5:64) Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu",
sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dila'nat
disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi
kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia
kehendaki. Dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu
sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan
di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di
antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api
peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi
dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan. Dalam Ayat
ini semakin jelas bahwa orang-orang Yahudi telah menghina Allah, mereka
mengatakan bahwa tangan (kekuasaan) Allah telah terbelenggu (dari
kebaikan), mereka menganggap Allah bakhil. Sungguh sangat keji dan
sombong sifat mereka yang berani menghina Allah. Padahal tangan mereka
yang sebenarnya terbelenggu dari kebaikan dan lebih menyukai kebakhilan.
Mereka tidak bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah
diberikan kepada mereka, tetapi justru selalu kufur nikmat. Orang-orang
yang demikian yang telah diancam oleh Allah dengan siksaan yang sangat
pedih.
Al-Quran sering menggunakan sebutan Ahlul Kitab untuk kaum Yahudi,
dan yang dimaksud Ahlul Kitab juga termasuk orang-orang Nasrani, jadi
Ahlul Kitab adalah sebutan untuk orang-orang Yahudi dan Nasrani. Di
antara beberapa surat dalam Al-Quran yang banyak menjelaskan tentang
hal-hal yang berkaitan dengan kaum Yahudi adalah QS. Al Baqarah, Ali
‘imran, Al Maidah.
Keburukan Yahudi dalam Aspek Sosial
Ada satu topik yang diangkat dalam QS 3:75, Di antara Ahli kitab ada
orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak,
dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu
mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu
kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka
mengatakan: "tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi. Mereka
berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui. Allah telah
menjelaskan sikap mereka yang sulit untuk bisa dipercaya, sebagaimana
sifat orang munafik yang suka berbohong, khianat, dan ingkar janji.
Selain itu mereka juga suka meremehkan kaum lain, seperti sikap Yahudi
kepada bagsa Arab, pendapat ini diambil dari penafsiran yang menjelaskan
maksud kata alummiyyîn adalah orang-orang arab. Dari Ayat ini
kita bisa mengambil pelajaran yang sangat berarti yaitu untuk lebih
berhati-hati dalam bermuamalah dengan mereka baik yang bersifat politik
atau hubungan sosiala lainnya, agar kita bisa selamat dari tipu daya
mereka.
Sudah menjadi sifat manusia untuk berbuat semena-mena, karena merasa
paling hebat dan kuat, serta sombong. Begitu juga yang telah dilakukan
kaum Yahudi, mereka suka membuat kerusakan di muka bumi dengan melakukan
perang dan sejenisnya. Mari kita kembali bertadabbur pada akhir ayat
(QS 5:64), Allah menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi akan selalu
berbuat kerusakan di muka bumi, dalam ayat ini digunakan fi’il mudlari’ pada kata yas’auna, dalam ilmu balaghah penggunaan kalimat yang berbentuk mudlari’ memiliki arti istimrâr (terus
menerus/berkelanjutan). Orang-orang Yahudi termasuk golongan yang suka
membangkang perintah Allah. Apalagi terhadap ajakan kebaikan dari sesama
manusia, pasti mereka lebih berani untuk menolak. Sekarang kita bisa
melihat dengan mata kepala kita sendiri atas sikap mereka yang sudah
tidak manusiawi. Dengan berdalih membela diri, mereka tanpa merasa
berdosa telah membunuh lebih dari 800 orang dan telah melukai lebih dari
3000 warga sipil yang tak berdosa. Resolusi PBB untuk gencatan senjata
telah mereka abaikan, demonstrasi dari jutaaan manusia di seluruh
penjuru dunia juga tidak didengarkan. Sungguh hati dan mata serta
telinga mereka telah terkunci oleh kekufuran, sehingga mereka tak pernah
menerima kebenaran walau mereka sebenarnya sering tahu bahwa mereka
bersalah. Semakin jelas sifat munafik mereka, yaitu mereka suka
melakukan kerusakan dimuka bumi, tetapi mereka tidak mengakui kelakuan
mereka dan selalu berdalih bahwa yang dilakukannya adalah kebaikan.
Sikap Keras Yahudi pada Umat Islam
Ketika kita kembali mengingat sejarah orang-orang Yahudi yang suka
membantah ajakan Nabi Muhammad Saw menuju jalan yang benar, maka kita
bisa melihat betapa angkuh dan keras hati mereka. Kebencian mereka
terhadap Islam tak akan pernah surut sampai kapan pun. Mereka tak akan
pernah rela kepada umat Islam, sampai umat Islam mau mengikuti hawa
nafsu mereka. Memang musuh Islam banyak (tak hanya Yahudi), bahkan orang
yang beragama Islam yang munafik kepada agama Islam bisa menjadi musuh
Islam juga. Namun, rasa permusuhan yang ada dalam hati para Yahudi lebih
keras dan sadis dibanding dengan musuh-musuh yang lain.
Dalam QS 5:82, Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani." Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri. Dalam Tafsir Al Alûsi dijelaskan bahwa orang-orang Yahudi disifati oleh Allah sebagai asyaddannâs, karena kufur mereka yang sudah sangat berlebihan, serta kebiasaan mereka berbohong dan mengikuti hawa nafsu. Bahkan dikatakan juga bahwa dalam pandangan mereka wajib memerangi orang-orang yang kontroversi dengan keinginan mereka. Selain orang Yahudi juga orang-orang musyrik yang menjadi musuh yang sangat keras bagi umat Islam. Namun, dalam ayat ini orang-orang Yahudi lebih didahulukan (disebut terlebih dahulu) dari pada orang-orang musyrik, kenapa? Masih menurut Al Imam Al Alûsi dalam tafsirnya, orang-orang Yahudi disebut terlebih dahulu karena kebiasaan mereka yang lebih suka memusuhi dulu/mencari masalah, dalam pendapat lain dikatakan karena sifat kejelekannya lebih banyak dari pada yang lain.
Kita semua sekarang juga bisa melihat fakta kebencian mereka terhadap
orang-orang Islam yang ada di Gaza, walaupun perang yang sedang
berlangsung bukan atas nama agama, tetapi secara otomatis umat Islam
sedunia merasa ikut diperangi, karena melihat saudar-saudara mereka
seagama telah dibantai di Gaza. Bertahun-tahun Yahudi Israel menjajah,
mengusir dan menyiksa rakyat Palestina. Berbagai macam kecaman telah
mereka dapatkan dari mayoritas manusia di seluruh penjuru dunia, Ratusan
ribu orang berdemonstrasi di negara-negara Eropa, puluhan ribu orang
berdemonstrasi di negara-negara Arab dan Asia Tenggara untuk mengecam
agresi militer Israel yang sangat didukung AS, tetapi mereka justru
semakin gila meluncurkan serangan-serangan ke pemukiman warga Gaza.
Yahudi Israel benar-benar telah melanggar HAM, mereka juga telah
melakukan kejahatan perang dengan menghancurkan tempat-tempat ibadah,
sekolahan, kantor-kantor media massa, membunuh anak-anak serta membantai
warga sipil. Israel dan Amerika menuduh Hamas adalah kelompok teroris
yang harus dihancurkan, padahal Israel dan AS yang sebenarnya lebih
pantas disebut Terosis. Banyak fakta-fakta yang kuat yang bisa dijadikan
penguat atas hal ini, seperti pembunuhan ratusan ribu orang di Irak
atas tuduhan senjata pemusnah masal/nuklir yang akhirnya tak bisa
dibuktikan oleh George W. Bush, begitu juga pembantaian oleh
tentara-tentara Israel kepada warga sipil di Gaza, Palestina. Sungguh
sikap mereka sangat keji dan tidak manusiawi.
Kita masih belum tahu sampai kapan mereka akan menghentikan
kebiadaban mereka, apakah menunggu siksaan Allah yang akan segera datang
untuk balasan bagi orang-orang yang dzalim seperti mereka? semoga saja
mereka cepat mendapatkan siksaan dari Allah. Doa dan dukungan kami akan
selalu menemani saudara-saudara kita yang berada di Palestina, semoga
mereka mendapatkan pertolongan yang mulia dan kemenangan yang agung dari
Allah ‘azza wajallâ, âmîn. Wallahu a’lam.