Aceh Barat Daya

 Blangpidie, Mama Kota Abdya: Selamat Ultah ke-19


Oleh:  *Bang Bulah Guhang*


"Uro got, buleun got leumang mak peugot han meutume rasa".


Blangpidie tidak disebutkan dalam deretan kota maritim di pantai barat Sumatera oleh pelaut asing, seperti kota Meulaboh, Kuala Batu, Susoh, dan Lhok Pawoh, dan lain-lain. 


Kota ini berada di pedalaman. Tepatnya di pinggir sungai Krueng Susoh, yang berair jernih, bening, tetapi tak bisa dilayari oleh kapal bertonase besar. 


Koneksi Blangpidie ke laut, dulu harus dilalui via jalan setapak ke daerah Susoh atau dengan perahu melalui kanal-kanal kecil. Satu-satunya koneksi jalan darat lainnya menjadi lintasan orang Gayo Lues saat pulang pergi ke Kedai Susoh. 


Kota ini, pada awalnya dikenal sebagai produsen lada dan padi. Hal itu, setelah adanya migrasi orang-orang dari wilayah Aceh Besar dan Pidie yang membuka seuneubok lada, ketika permintaan pasar dunia pada komoditi lada sangat tinggi. Sambil memproses penanaman lada mereka juga menanam padi, di sekitar area lada. 


Hingga sebelum masa kolonial, landscap Blangpidie, memiliki daerah taklukan Pulau Kayu. Pada awalnya Blangpidie berbatas dengan Kuala Batu di barat, dengan lautan Indonesia di Pulau Kayu, dengan landscap Susoh, dan Lhok Pawoh Utara sampai Gunung Leuser, Loser dan Puncak Tanpa Nama di selatan, Gayo Lues di timur dan utara. 


Batas-batas itu tidaklah terlalu jelas. Banyak daerah di sana belum didiami oleh manusia. Terutama di daerah pegunungan yang sebagiannya daerah Gayo Lues. Tetapi, kemudian pembukaan seuneubok lada, berbarengan dengan penanaman padi, maka wilayah batas itupun terus bergeser.


Punggung gunung tertinggi jadi pembatas Blangpidie sebagai pemisah alur air atawa waterscheiding yang terbentuk dari pegunungan Bukit Barisan, yang memanjang ke utara sampai ke Gunung Loser, Leuser, dan Puncak Tak Bernama sebagai batas alam. 


Batasnya berubah mengikuti dinamika politik dan jaman. Di batas barat, letaknya di antara Kuala Batu, dan Pulau Kayu titiknya di Ie Mameh, jalan setapak ke arah Babahrot yang telah dipotong di daerah Bak Drien Seudeukah. 


Batas bagian selatan Lhueng Meunasah Tuha, jalan setapak ke Lhueng Baroh atawa Krueng Sangkalan, Pulau Ie Mirah, Ujong Kubu, Paya Lhok, Krueng Susoh, dan lautan Hindia Belanda eh kini, Indonesia. 


Batas bagian timur, jalan setapak dekat Lhueng Meunasah Tuha melalui Lhok Kaye Mate, ke arah Bukit Barisan. Dan bagian utaranya adalah punggung Bukit Barisan.


Luasnya diperkirakan oleh kolonial yang berbudaya maritim, sekitar 13 mil daratan. Sebagian daerah ini masih belum, atau kurang didiami oleh penduduk. 


Penduduk Blangpidie, hampir semua berasal dari Pidie. Perkawinan antara perempuan Aceh (Pidie) dengan Melayu pada awalnya sangat jarang terjadi di sana. Orang Aceh (Pidie) lebih sering melakukan perkawinan dengan Suku Rawa (Susoh), dan kemudian menjadi Aceh (distigmakan juga sebagai orang Aceh). 


Wilayah landscap Blangpidie sangat menderita ketika terjadi perang dengan Belanda. Ketika itu perang terjadi dalam kawasan wilayah Aceh Barat. 


Selama perang itu, daerah yang sebelumnya berpenduduk padat, selama 9 tahun perang itu telah ditinggalkan masyarakat. 


Mereka kembali lagi setelah situasi aman terkendali. Blangpidie mulai ramai lagi setelah Teuku Ben Mahmud menyerahkan diri pada Belanda tahun 1908, setelah istri-istri dan anak-anaknya ditahan Belanda di Tapaktuan. 


Namun, saat itu jumlah penduduk Blangpidie sudah berkurang, karena perang telah menimbulkan banyak korban. Landscap Blangpidie, saat itu pendudukan awal Belanda hanya berpenduduk 2.000 jiwa, dan kolonial telah mengeluarkan 800 surat pas kampung. 


Sedangkan, dari empat uleebalang yang ada di Blangpidie, seperti Pulau Kayu pada awalnya lahan digarap oleh orang Melayu dari Susoh, terutama di daerah pesisir. 


Di wilayah hulu, atawa tunong seuneubok lada digarap oleh penduduk dari XXVI Mukim Aceh Besar. Baru kemudian, daerah pedalaman lainnya digarap sebagai seuneubok lada oleh orang-orang dari Pidie. 


Sedangkan Blangpidie pada awalnya digarap oleh para leluhur Teuku Ben Mahmud. Saat Teuku Ben Mahmud dewasa, dia sering membuat kerepotan pasukan marsose pimpinan Letnan Satu H. Colijn.


Colijn ditugaskan Van Heutsz, ke barat daya Aceh, sejak 3 Juni 1899, tepatnya sekitar empat bulan setelah Teuku Umar Johan Pahlawan, syahid 11 Februari 1899. Penempatan ini adalah upaya Heutzs untuk segera menaklukkan seluruh pesisir Aceh, di barat dan timur. 


Teuku Ben Mahmud, anak Teuku Ben Abaih.  Dia lahir 1860 di Gampong Cot, Mukim Kutatinggi. Mereka merupakan para migran dari Langoe, Pidie yang membuka seuneubok lada sejak komoditi lada sedang berharga di akhir abad ke-18 dan paruh awal abad 19. 


Teuku Ben Mahmud lahir pada masa pemerintahan Sultan Ibrahim Mansyur Syah.  Sultan ini berkuasa di Kesultanan Aceh sejak 1857-1870. 


Saat memutuskan bergerilya melawan Belanda, dia dibantu oleh banyak panglima. Di antaranya Teungku Jambo Awe Seunagan, Haji Yahya Alue Paku, Sayed Abdurahman Terbangan dan Teuku Cut Ali Kluet. Daerah gerilyanya sangat luas mulai dari Kuala Batu, Kluet Utara, hingga pedalaman Singkel. 


Pada tahun 1905, Teuku Ben Mahmud menyerang tangsi Belanda di Blangpidie dengan kekuatan 200an orang, dan 47 anggota pasukannya syahid. Tahun 1901, tangsi ini juga pernah diserang pasukannya dengan kekuatan 500an orang yang membuat pimpinan marsose Letnan Helb kewalahan. 


Tahun 1908, Kapten W.B.J.A Scheepens mengajak Teuku Ben Mahmud turun gunung dan bekerja sama dengan Belanda. Dia bersama 160 pasukannya mau turun gunung dengan syarat anggota pasukannya yang sudah dibuang ke luar Aceh, agar dikembalikan ke kampung halamannya.


Belanda mau mengembalikan Teungku Mohammad Idris ayah Teungku di Susoh, Teungku Mohammad Rajab, Teungku Syekh Taib ayah Haji Ilyas, Keuchik Cut, Teuku Raja Lheu ayah Teuku Tgk Imuem Midan, dan Teungku Arifin alias Teungku Adoe.


Teuku Ben Mahmud setelah  sejak 1895 hingga 1907 berperang di pantai barat selatan Aceh. Akhirnya, beliau dihukum buang ke Ambon tahun 1911 oleh pemerintah Hindia Belanda. 


Setelah dibuang, anaknya yang bernama Teuku Banta Sulaiman jadi Raja Blangpidie. Anaknya pun akhirnya dibuang ke Aceh Timur tahun 1919, lalu dipindahkan ke Kutaraja hingga Jepang datang ke Aceh 12 Maret 1942. 


Saat dia ditahan Belanda, adik Teuku Ben Mahmud, bernama Teuku Rayek jadi Raja Blangpidie. Baru setelah anak Teuku Ben Mahmud yang lain, Teuku Sabi dewasa, posisi uleebalang dijabat oleh keluarga mereka lagi sejak 1936.


Tanggal 10-11 September 1926, giliran Teungku Peukan menyerang tangsi militer Blangpidie. Dia dibantu Said Umar, Waki Ali, dan Nyak  Walad.


Mereka bergerak dari Meunasah Ayah Gadeng Manggeng. Pada malam hari hingga dini hari mereka menyerang tangsi. 


Teungku Peukan dan anaknya bernama Kasim syahid. Mereka dimakamkan di dekat Mesjid Jamik Blangpidie. Setelah itu, Said Umar juga ditangkap dan dibuang ke Makassar, Waki Ali dan Nyak Walad diasingkan ke Jawa. 


Enam bulan kemudian, sekitar Maret 1927 pasukan marsose diserang lagi di Manggeng. Kali ini dilakukan oleh kelompok perguruan silat yang dipimpin oleh Guru Cebeh di Gunong Sabi atau Lembah Sabil. 


Selain itu juga terjadi serangan ala Het Acehmoorden yang dilakukan seorang diri. Aksi ini dilakukan oleh Bidin Keubai di Tangan-Tangan, dan Kadem Ambon di Manggeng.


Menjelang kedatangan Jepang, tangsi Blangpidie hendak diserang oleh Teuku Rasyid dan Habib Qurays yang didukung Zubaedah bin Teungku Peukan dan Teuku Karim bin Teuku Ben Mahmud.


Namun karena kurang koordinasi, sehingga opsir-opsir Belanda cepat mengetahui hal tersebut. Selain itu, pedagang Cina yang ketakutan juga terburu-buru menutup tokonya, padahal sebagian pasukan penyerang tangsi belum sampai ke sana. 


Akibatnya, Teuku Rasyid dkk, terpaksa mundur ke Palak Kerambil bersama Datok Nyak Raja, Teuku Sabi, dan Said Muhammad dari rumah Chek Ahmad. Mereka sama-sama mundur ke sana. Dari sana menggunakan dua buah perahu pukat mereka  berangkat ke Calang untuk menjemput Jepang. 


Rombongan Teuku Rasyid ditembak pasukan Belanda yang sedang dievakuasi dari Suaktimah. Teuku Rasyid pun gugur di sana. Sedangkan Datok Nyak Raja berhasil selamat hingga berjumpa dengan Jepang di Lhokkruet, yang telah disambut oleh Teuku Sabi Lageun, Aceh Jaya. 


Pasukan Belanda yang menembak Teuku Rasyid saat mundur ke perbatasan Sumatra Utara mendinamit beberapa jembatan, di antaranya jembatan Kruengbaru di Lembah Sabil yang berbatasan dengan Kabupaten Aceh Selatan sekarang.


Sejak 21 Maret 1942 Jepang menduduki Blangpidie hingga Kemerdekaan Indonesia. Tahun 1946, kedaulatan pemerintahan swapraja sudah mulai beralih ke tangan rakyat, terlebih setelah revolusi sosial berdarah yang melanda Aceh sejak akhir 1945.


Setelah lama berkiprah dalam perjuangan di medan pertempuran melawan kolonial sejak sebelum kemerdekaan, bergabung dengan Aceh Barat, Aceh Selatan dan berlanjut dengan meja perundingan dengan Kabupaten induk Aceh Selatan, Abdya akhirnya jadi Kabupaten setelah melewati presentasi Tim Ekspose Cakab Abdya tanggal 25-29 Mei 2001 di Jakarta. 


Di bawah teken Makblien alias Bidan Ibu Presiden Megawati Soekarnoputri, maka pada tanggal 10 April 2002, lahirlah Kabupaten Abdya dengan mama kota eh ibu kota Blangpidie. 


*catatan kaphe dan kodak nelayan di Susoh, mie cina Blangpidie tepung Breuh Sigupai, dkk.

SEJARAH YANG DISEMBUNYIKAN

Sejarah yang di sembunyikan, keadaan Andalusia sebelum Kehadiran Islam.

Sebelum datangnya Islam bangsa Goths yang menguasai Iberia   memeluk agama Nasrani aliran Arianism, yakni aliran keyakinan keagamaan yang berdasarkan ajaran Patriarch Arius (wafat 366) dari Constantinopel. Arianism itu menganut Unitary Faith, sebagai tandingan Trinity Faith dari aliran Athanasianism, berdasarkan ajaran bishop Athanasius (293-373 M) dari Alexandria. Arianism ini menganut keyakinan bahwa Allah adalah Maha Esa tanpa oknuman dan Jesus Keristus itu manusia biasa tetapi menjabat Rasul Allah dan Bunda Maria itu tidak layak dipanggil ibu dari Tuhan karena yang dilahirkan adalah manusia biasa. Arianism ini dianut oleh bangsa Goths Timur (Ostrogoths) maupun oleh bangsa Goths Barat (Visigoths), sewaktu mereka mulai menyebar dari daerah kediamannya di dataran tinggi Karphatia. (Yoesoef Sou’yb, 1984 : 3).
Thiudareiks dan pasukannya menyerbu serta menguasai semenanjung Italia pada tahun 489 M. Dalam penguasaan Thiudareiks ini sikap toleransi agama dijalankan dan kaum Ortodoks Katholik dan orang-orang Yahudi merasa terlindungi. Bangsa Yahudi pada masa sebelumnya selalu ditindas oleh penguasa Kristen dimanapun juga, karena keyakinan Ilahiat yang dianut agama Yahudi itu sangat bertentangan dengan keyakinan Ilahiat yang dianut Kristen. Akan tetapi dengan berkuasanya bangsa Goth Timur yang menganut ajaran Arianism yang memiliki kesamaan ajaran maka orang-orang Yahudi mendapat toleransi beragama.

Pada Tahun 325 M, sidang Gereja sedunia yang pertama dalam sejarah Kristen, memutuskan bahwa Athanasianism itu sebagai ajaran yang resmi dalam agama Kristen yaitu keyakinan tentang Trinity Faith. Selanjutya Konsili Nicae pada tahun 325 M memutuskan bahwa Arianism itu adalah ajaran bid’ah (heresy) dan para pengikutnya mesti dibasmi serta segala literaturnya mestilah dimusnahkan. Semenjak abad 4 M imperium Roma sudah melaksanakan keputusan Konsili Nicae yaitu membasmi ajaran Unitary Faith, akan tetapi mereka tidak mampu menjangkau bangsa Goths terutama Goths Barat (Yoesoef Sou’yb, 1984 : 4).
Sewaktu panglima Euriks dengan pasukannya maju dari Hungaria arah ke barat dan lalu merebut bagian selatan Perancis dan membangun Kingdom of Visigoths (466-507 M) disitu, mereka masih mempertahankan keyakinan Unitary Faith. Atas bujukan Paus dari Vatikan raja Clovis dari Frankish mempersiapkan pasukan untuk menyerang kerajaan Goths Barat. Clovis melakukan persiapan selama sebelas tahun dan pada tahun 507 M bangsa Goths dapat dikalahkan. Tetapi sejak 507 M bangsa Goths Barat sudah membangun kerajaan di semenanjung Iberia dibawah pimpinan Panglima Gesalrik (507-522 M), dengan ibukota di Toledo. Mereka masih mempertahankan ajaran Unitary Faith, hal itu bertahan bahkan sampai pada pemerintahan raja Reccared I (586-601 M).
Ajaran Unitary Faith musnah pada saat kekuasaan di pegang oleh Reccared I, ketika itu Reccared berhasil dibujuk oleh Bishop Isidore seorang uskup dari gereja Rum Khatolik yang berkedudukan di Sevilla. Raja Reccared mengumumkan ajaran Trynity Faith sebagai ajaran resmi di wilayahnya dan ajaran Unitary Faith adalah ajaran bid’ah (heresy) yang harus dibasmi. Sejak saat itu ajaran Unitary Faith ini mulai musnah dan penganutnya hanya meyakini ajaran itu secara sembunyi-sembunyi karena takut tekanan dari penguasa.
Dengan di umumkannya ajaran Trinity Faith menjadi agama resmi, maka kebebasan beragama orang-orang Yahudi dan orang yang menganut ajaran Unitary Faith mulai terusik dan mengalami masa penindasan kembali. Mereka dengan terpaksa memeluk ajaran Trinity Faith, karena tekanan dari penguasa. Karena tekanan tadi mereka tidak sepenuh hati memeluk ajaran Trinity Faith, secara sembunyi-sembunyi mereka masih menjalankan ajaran keagamaan masing-masing, dalam hati mereka merasa muak dengan para penguasa. Karena keadaan yang berubah drastis dan selalu dalam keadaan tertekan, kaum Yahudi dan orang yang masih menjalankan ajaran Unitary Faith menyimpan rasa benci dan muak kepada para penguasa. 
Keadaan ekonomi masyarakat di semenanjung Iberia sebelum masuknya Islam sangat memprihatinkan. Wilayah ini termasuk wilayah minus sejak beberapa abad lamanya, daerah miskin dan melarat baik di bawah kekuasaan imperium Roma maupun dibawah kekuasaan bangsa Vandalas sampai kepada kekuasaan bangsa Visigoths (Yosoef Sou’yb, 1984 : 247). Keadaan ekonomi yang memprihatinkan ini selain dipengaruhi oleh keadaan alam yang minus, juga dipengaruhi oleh keadaan politik yang tidak stabil. Peperangan sering terjadi, hubungan masyarakat dengan penguasa tidak harmonis. Keadaan semenanjung Iberia yang kacau dan tidak stabil ini nantinya akan memudahkan orang-orang Islam masuk dan menguasainya.
Menurut Robert Briffault, seperti dikutip oleh Abul Hasan Ali Nadwi (1987 : 5), secara umum keadaan Eropa dari abad kelima sampai abad kesepuluh tenggelam dalam kegelapan barbanisme (kebiadaban sadis) yang semakin kelam dan pekat. Barbanismelah yang jauh lebih mengerikan dan menakutkan dibanding dengan biadapnya kaum primitif, karena ia merupakan barang busuk dari apa yang pernah menjadi peradaban besar. Gambaran dan pengaruh peradaban ini hampir hilang sama sekali. Di tempat perkembangannya yang paling puncak seperti Italia dan Gaul, semuanya telah hancur, melarat dan terpecah belah.

Robert Briffault, seperti dikutip oleh Abul Hasan Ali Nadwi (1987 : 5),

PENCITRAAN

PENCITRAAN ITU SUDAH ADA DARI DULU

Bagaikan siklus, sejarah itu terus berputar, melingkar, dengan pola yang sama namun dengan nama dan peristiwa yang berbeda.

Sejarah dunia hari ini telah menulis nama Mustafa Kemal Pasha yang populer disebut sebagai Mustafa Attaturk (Bapaknya Turki Sekuler), dengan tinta hitam kelam.

Cukup proses kematiannya yang menjadi peringatan bagi kita semua, yang teramat menyakitkan dan memalukan. Dan apa-apa yang dilakukan Mustafa Kamal dahulu, ternyata diteladani oleh mereka yang mengidolakannya. Agak tak masuk akal sehat, memang, jika ada orang waras yang mengidolakannya. Namun jika manusia sudah dimabuk kekuasaan, maka akal sehat, kewarasan, biasanya disingkirkan.

Salah satu yang harus kita ingat-ingat adalah perilaku Mustafa Kamal Laknatullah yang pernah dalam rangka meraih dan melanggengkan kekuasaan, dia mendekati para ulama.

Mustafa Kamal (tengah) berpose bersama Masyaikh dan Ulama Libya menggunakan sorban dari ujung rambut ke ujung kaki. Foto itu diambil di kota Tripoli saat Khilafah menugaskannya di sana. Khilafah Utsmani mempertahankan wilayah Libya dari penjajahan kafir Kristen Italia, tahun 1911-1912.

Awalnya Mustafa Kamal dicitrakan dekat dengan ulama, disambut bak pahlawan, ternyata pada akhirnya kebusukan dia muncul juga setelah menjadi orang nomor 1 Republik Turki Modern.

Mulai dari penghapusan sistem Khilafah Islam, masjid-masjid & madrasah banyak ditutup, tulisan Turki berhuruf hijaiyah (serupa huruf Jawi) diubah dengan huruf latin, libur hari Jum’at diganti dengan Minggu, warga yang melaksanakan ibadah haji dan umrah dicekal, dilarang membaca al-Quran, dilarang keras semua yang berbau arab sampai adzan pun gak boleh dikumandangkan dalam bahasa Arab, para ulama & ustadz dipersekusi atau diseksekusi, wanita muslimah harus buka jilbab dan berbagai aturan anti Islam lainnya.

Berkaca dari sejarah, pencitraan sudah dari dulu ada. BELAJARLAH.


@INDONESIABERTAUHIDID
sumber : FB studi islam

Yahudi dalam Fakta dan al-Qur’an







Yahudi dalam Fakta dan al-Qur’an

Sekarang ini mendengar kata “yahudi” maka yang terlintas di kepala hanyalah kebobrokan demi kebobrokan kaum tersebut. Kejahatan, kebengisan, kelicikan, kecongkakan, pengingkaran, penjajahan, penjarahan, keras kepala dan rentetan keburukan yang lain selalu melekat di belakang nama kaum yang Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam al-Qur’an juga menyebutnya dengan Bani Israil. Sejak dahulu sifat-sifat buruk tersebut telah melekat dan apa yang kita saksikan sekarang ini hanyalah lanjutan dari pendahulu-pendahulu mereka. Allah Subahanhu wa Ta’ala telah menegaskan dalam al-Qur’an:
“Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”. (QS. al-Isra’ : 4).
Paling keras permusuhannya dengan Islam

Ketika kita kembali mengingat sejarah orang-orang yahudi yang suka membantah ajakan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallammenuju jalan yang benar, maka kita bisa melihat betapa angkuh dan keras hati mereka. Kebencian mereka terhadap Islam tak akan pernah surut sampai kapan pun. Mereka tak akan pernah rela kepada umat Islam, sampai umat Islam mau mengikuti hawa nafsu mereka. Memang musuh Islam banyak (tak hanya yahudi), bahkan orang yang beragama Islam yang munafik kepada agama Islam bisa menjadi musuh Islam juga. Namun, rasa permusuhan yang ada dalam hati para yahudi lebih keras dan sadis dibanding dengan musuh-musuh yang lain.

“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang yahudi dan orang-orang musyrik…” (QS. Al-Maidah : 82).

Kita semua sekarang juga bisa melihat fakta kebencian mereka terhadap orang-orang Islam yang ada di Gaza. Bertahun-tahun yahudi Israel menjajah, mengusir dan menyiksa rakyat Palestina.

Israel dan Amerika menuduh Hamas adalah kelompok teroris yang harus dihancurkan, padahal Israel dan AS yang sebenarnya lebih pantas disebut Teroris. Banyak fakta-fakta yang kuat yang bisa dijadikan penguat atas hal ini, seperti pembunuhan ratusan ribu orang di Irak atas tuduhan senjata pemusnah masal/nuklir yang akhirnya tak bisa dibuktikan oleh George W. Bush, begitu juga pembantaian oleh tentara-tentara Israel kepada warga sipil di Gaza, Palestina. Sungguh sikap mereka sangat keji dan tidak manusiawi.

Dan permusuhan tersebut akan berlanjut hingga akhir zaman sebagaimana firman Allah Ta’ala,

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan (pernah) senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka…” (QS. al-Baqarah : 120)
Membunuh adalah hal biasa

Pembunuhan ribuan orang di Gaza dan pembantaian 20-an relawan di kapal Mavi Marmara hanyalah rentetan kecil catatan kejahatan pembunuhan yang dilakukan oleh yahudi. Pembunuhan bukan hal asing dalam sejarah yahudi. Sebab dalam pandangan mereka wajib memerangi orang-orang yang kontroversi dengan keinginan mereka, bahkan nabi-nabi yang di utus kepada mereka, seperti Nabi Zakariya dan Nabi Yahya pun dibunuh. Mereka juga mengira telah berhasil membunuh Nabi Isa dan bangga atas usahanya. Tapi Al-Quran membantahnya (QS.an-Nisaa’:157).

Yahudi bangsa penakut

Penyerangan terhadap relawan di kapal Mavi Marmara adalah bukti kepengecutan yahudi. Relawan yang tak bersenjata di serang dengan persenjataan lengkap. Ketakutan yang berlebihan akan adanya senjata yang diselundupkan di kapal tersebut memperkuat bukti paranoidnya. Menurut statemen mereka sendiri bahwa mereka melarang selempeng besipun masuk di Gaza termasuk semen dan benda yang dianggap berbahaya, mereka takut para pejuang Hamas menjadikannya senjata. Padahal mereka dengan bebasnya membuat senjata nuklir, dan sebagaimana kita ketahui bahwa Israel adalah salah satu negara yang menolak menandatangani kesepakatan pembatasan nuklir di dunia!

Sejak dahulu bangsa yahudi memang penakut. Mereka pernah menolak janji Allah yang memastikan kemenangan jika mau berperang bersama Nabi Musa, membuktikan sebenarnya yahudi adalah bangsa penakut, pesimis, tamak terhadap dunia, dan lebih memilih hidup hina daripada mati mulia. Perhatikan dialog mereka dengan Nabi Musa ‘alaihi salam berikut ini yang termaktub dalam al-Qur’an

“Wahai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.
Mereka berkata: “Wahai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya.”
Berkatalah dua orang (Musa dan Harun) di antara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: “Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. (QS. al-Mai’dah : 21-24)

Janji penyemangat dari Nabi Musa mereka tanggapi dingin, bahkan dengan sombongnya menyuruh Musa dan Tuhannya saja yang berperang.

“Mereka berkata: “Wahai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja”. (QS. al-Mai’dah : 25)

Karena pembangkangannya kaum yahudi diharamkan untuk masuk di tanah suci tersebut.

Keras kepala dan Menghalalkan segala cara

Al-Quran menggambarkan bahwa kerasnya batu tidak bisa mengimbangi kerasnya hati kaum yahudi. Sebab masih ada batu yang terbelah lalu keluar mata air darinya dan ada juga yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah (QS. 2:74). Keras hati kaum yahudi ini di antaranya disebabkan hobi mereka mendengarkan berita dusta dan makan dari usaha yang diharamkan (QS. 5:24).

Salah satu sistem perdagangan hasil cetusan dari yahudi adalah riba, saat ini sistem ini telah menjamur baik di kalangan non muslim ataupun muslim sendiri, harta haram yang mereka makan dari sistem ini menjadi salah satu penyebab butanya hati mereka dari larangan Allah untuk melakukan praktek riba.

“Pintar” membolak-balikkan fakta

Ada hal yang mengherankan dari insiden “Mavi Marmara”. Zionis yahudi yang telah jelas-jelas melanggar karena menyerang masyarakat sipil tak bersenjata di perairan internasional,tapi dengan kekuatan media yang mereka kuasai, dengan mudahnya mereka membolak-balikkan fakta.

Mereka menyebarkan berita bohong di media-media bahwa merekalah yang diserang dengan senjata api dari para relawan, padahal sebilah pisaupun tidak dimiliki oleh relawan. Kalaupun tentara yahudi diserang oleh relawan toh itu adalah suatu hal yang wajar karena mereka datang seperti penyamun dan membajak kapal.

Merekapun berkilah bahwa tak akan membiarkan siapapun untuk mengganggu kedaulatannya, padahal para relawan datang bukan untuk menyerang Zinosi tapi untuk memberi bantuan kepada penduduk Gaza yang kelaparan. Bahkan zionislah yang mengganggu kedaulatan laut Gaza. Zionis tidak memiliki hak untuk mengendalikan perairan teritorial milik Gaza apalagi untuk menghentikan armada bantuan yang datang untuk masuk di perairan Gaza. Paradoks!

Kebiasaan membolak-balikkan fakta tersebut ternyata lagi-lagi bukanlah hal yang baru, kitab suci yang merupakan wahyu Allah mereka ubah dengan tangan mereka dan mengatakan ini dari Allah.

“Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui.” (QS. al-Baqarah : 75)

“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, karena apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, karena apa yang mereka kerjakan.” (QS. al-Baqarah : 79)

Suka melanggar dan ingkar janji

Penyerangan atas Mavi Marmara di perairan bebas internasional adalah melanggar hukum internasional. Penggunaan bom cluster, pembunuhan masyarakat sipil tak bersalah, penyiksaan dan pemerkosaan wanita dalam penjara adalah pelanggaran atas konvensi Jenewa. Tapi bagi zionis yahudi itu hal biasa. Berbagai perjanjian telah disepakati antara zionis dengan Palestina tapi semua berakhir dengan pengkhianatan yahudi. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memperingatkan kepada kita akan karakter lekat yahudi tersebut

“(Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya).” (QS. al-Anfal : 56)

Inilah fakta lain tentang yahudi yang sudah diungkapkan Al-Quran sejak awal risalah Islam. Karenanya akan sangat aneh jika masih ada pemimpin Islam yang berharap banyak untuk mengadakan perjanjian dengan Israel, seolah-olah lupa dengan Fakta Quran dan fakta sejarah kenabian. Jika kita membaca ulang sejarah yahudi dalam Sirah Nabawiyah, maka akan ada kesimpulan utuh bahwa sejarah Yahudi adalah sejarah pembangkangan dan pengkhianatan.

Bahkan sampai-sampai Allah Ta’alamengangkat bukti Thursina untuk mengambil janji agar mereka melaksanakan Taurat tapi mereka kemudian mengatakan “Kami dengar tetapi tidak mentaati”. (QS. al-Baqarah : 93)

Penutup

Sejak dahulu al-Qur’an telah membuka borok-borok yahudi dan sekarang kitapun masih melihat bahwa apa yang ada dalam al-Qur’an khususnya berkaitan dengan mereka adalah, dari dulu dan sekarang ternyata mereka sama saja.

Wallahu a’lam.

Diterbitkan di buletin al Balagh edisi 67 tahun V Jumadil Akhir 1431 H

POLITISI abad ini

Jadi gini..

Pak Prabowo itu dulunya calon wapres pasangan Bu Mega pas pilpres 2009.. Pak Fadli Zon itu juru kampanye Pak Jokowi dan Pak Ahok dgn baju kotak2nya di pilgub DKI 2012.. Pak Anies itu tim sukses Jokowi-JK plus mantan Menteri Pendidikan.. sebelumnya Pak Anies juga peserta capres versi konvensi Partai Demokrat.. sekarang nempel sama Pak Prabowo dan PKS..
Padahal dulu Pak Anies berkali2 dituding Syiah oleh PKS..

Pak SBY itu mantan Menterinya Bu Mega.. maju nyapres bareng pak JK didukung Pak Surya Paloh..

Pilpres berikutnya giliran Pak JK nyapres bareng Pak Wiranto melawan Pak SBY dan Pak Boediono yg didukung Pak Aburizal Bakrie..
Lalu kemana Pak Aburizal Bakrie??

Sekarang temenan sama Pak Prabowo yg dulu kompetitornya di pilpres 2009 dan lucunya teman dgn Bu Rachmawati yg notabene musuh besar pengusaha dan para militer.. wkwkwkwkwkkk

Masih ingat Pak Amien Rais.? Ini lebih unik lagi.. Menggulingkan Gus Dur sehingga Bu Mega naik padahal sebelumnya paling gak sudi Bu Mega jadi Presiden.. Dia berusaha keras agar Gus Dur jadi Presiden..

Pilpres berikutnya dgn jargon guru & anak petani ngelawan Pak SBY dan Pak Prabowo di pilpres 2004 dan 2009.. Sekarang Pak Amien Rais akrab dgn Pak Prabowo di kubu oposisi.. Padahal jaman 98 Pak Amien ini target Letnan Jenderal Prabowo utk di aman kan..

Bagaimana dgn PKS??
Semua juga udah tau ceritanya..
Para kader gila2an Black Campaign menjatuhkan Pak Prabowo di pilpres 2009 dan pilkada DKI 2012..
Lalu sekarang?? Berteman akrab ama Gerindra yg selama jaman Pak SBY adalah musuh bebuyutan..
Wkt itu PDIP & Gerindra oposisi,, sementara PKS masuk koalisi di Satgab Pak SBY..

Siapa lagi ya??
Hmm..

Ahmad Dhani.. Dulu geger dgn FPI krn masalah lambang agama di cover albumnya,, lalu bikin lagu "laskar cinta" buat nyindir FPI..
Dan sekarang,, yaaaa begitulah..

Jadi jangan kaget kalau2lah mana tau besok Bang Jonru jadi pembela Pak Jokowi.. Denny Siregar jadi pembela Pak Prabowo..
Nothing is Impossible !!!
Makanya hukum bermain politik itu
"if u know the rule of the game,, just enjoy playing the game.."😜

Karena dalam alam politik ga ada kawan sejati,, atau musuh abadi.. yg ada cuma kepentingan abadi..

Mari kita yg rakyat biasa ini ingat selalu bahwa politik itu permainan yg dinamis..
Maka jangan korbankan kawan, sahabat, sodara hanya karena berbeda pilihan politik.. Ambil sikap yang wajar2 ajalah..

Serta yang paling penting,, jangan libatkan anak2 kita dalam urusan pilihan politik..

Para kawula dewasa silahkan berdebat hebat dgn segala teori tapi biarkan anak-anak itu tumbuh dengan dunianya..
Dunia bermain dan bergembira tanpa peduli latar belakang suku, agama, ras dan antargolongan serta pilihan pilkada atau pilpres bapak ibunya..

Jangan wariskan generasi pendendam..
Berbeda pendapat itu wajar dalam alam demokrasi,, yang jadi masalah ketika memaksakan kehendak kita dan menjelek2an yg lain..
Siap kalah dan siap menang...

:copas##

PERAMPOK CERDAS

PERAMPOK CERDAS

Perampok berteriak kepada semua orang di bank :

” Jangan bergerak! Uang ini semua milik Negara. Hidup Anda adalah milik Anda ..”

Semua orang di bank kemudian tiarap.

Hal ini disebut “Mind changing concept – merubah cara berpikir“.

Semua orang berhasil merubah cara berpikir dari cara yang bisa menjadi cara yang kreatif.

Salah satu nasabah yang sexy mencoba merayu perampok. Tetapi malah membuat perampok marah dan berteriak, ” Yang sopan mbak! Ini perampokan bukan perkosaan!”

Hal ini disebut ” Being professional – bertindak professional“. Fokus hanya pada pekerjaan sesuai prosedur yang diberikan.

Setelah selesai merampok bank dan kembali ke rumah, perampok muda yang lulusan MBA dari universitas terkenal berkata kepada perampok tua yang hanya lulusan SD ” Bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita”.

Perampok tua menjawab. ” Dasar bodoh, Uang yang kita rampok banyak, repot menghitungnya. Kita tunggu saja berita TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita rampok.”

Hal ini disebut “Experience – Pengalaman“. Pengalaman lebih penting daripada selembar kertas dari universitas.

Sementara di bank yang dirampok, si manajer berkata kepada kepala cabangnya untuk segera lapor ke polisi. Tapi kepala cabang berkata, ” Tunggu dulu, kita ambil dulu 10 milliar untuk kita bagi dua. Nanti totalnya kita laporkan sebagai uang yang dirampok.”

Hal ini disebut “Swim with the tide – ikuti arus“. Mengubah situasi yang sulit menjadi keuntungan pribadi.

Kemudian kepala cabangnya berkata,” Alangkah indahnya jika terjadi perampokan tiap bulan.”

Hal ini disebut “Killing boredom – menghilangkan kebosanan“. Kebahagiaan pribadi jauh lebih penting dari pekerjaan Anda.

Keesokan harinya berita di TV melaporkan uang 100 milliar dirampok dari bank. Perampok menghitung uang hasil perampokan dan perampok sangat murka. “Kita susah payah merampok cuma dapat 20 milliar,orang bank tanpa usaha dapat 80 milliar. Lebih enak jadi perampok yang berpendidikan rupanya.”

Hal ini disebut sebagai “Knowledge is worth as much as gold – pengetahuan lebih berharga daripada emas“.

Dan di tempat lain manajer dan kepala cabang bank tersenyum bahagia karena mendapat keuntungan dari perampokan yang dilakukan orang lain.

Hal ini disebut sebagai “seizing opportunity – berani mengambil risiko“.

Selamat mencermati kisah diatas. Meski mengandung humor namun ada point-point yang bisa kita tangkap dari humor bisnis di atas...

Apakah anda bisa melihat, mengapa bangsa ini selalu ada keributan ?

Kisah Perampokan diatas, adalah representing segala sesuatu yg terjadi di Negara ini.

Prestigholics
Cr faktual