PENCITRAAN

PENCITRAAN ITU SUDAH ADA DARI DULU

Bagaikan siklus, sejarah itu terus berputar, melingkar, dengan pola yang sama namun dengan nama dan peristiwa yang berbeda.

Sejarah dunia hari ini telah menulis nama Mustafa Kemal Pasha yang populer disebut sebagai Mustafa Attaturk (Bapaknya Turki Sekuler), dengan tinta hitam kelam.

Cukup proses kematiannya yang menjadi peringatan bagi kita semua, yang teramat menyakitkan dan memalukan. Dan apa-apa yang dilakukan Mustafa Kamal dahulu, ternyata diteladani oleh mereka yang mengidolakannya. Agak tak masuk akal sehat, memang, jika ada orang waras yang mengidolakannya. Namun jika manusia sudah dimabuk kekuasaan, maka akal sehat, kewarasan, biasanya disingkirkan.

Salah satu yang harus kita ingat-ingat adalah perilaku Mustafa Kamal Laknatullah yang pernah dalam rangka meraih dan melanggengkan kekuasaan, dia mendekati para ulama.

Mustafa Kamal (tengah) berpose bersama Masyaikh dan Ulama Libya menggunakan sorban dari ujung rambut ke ujung kaki. Foto itu diambil di kota Tripoli saat Khilafah menugaskannya di sana. Khilafah Utsmani mempertahankan wilayah Libya dari penjajahan kafir Kristen Italia, tahun 1911-1912.

Awalnya Mustafa Kamal dicitrakan dekat dengan ulama, disambut bak pahlawan, ternyata pada akhirnya kebusukan dia muncul juga setelah menjadi orang nomor 1 Republik Turki Modern.

Mulai dari penghapusan sistem Khilafah Islam, masjid-masjid & madrasah banyak ditutup, tulisan Turki berhuruf hijaiyah (serupa huruf Jawi) diubah dengan huruf latin, libur hari Jum’at diganti dengan Minggu, warga yang melaksanakan ibadah haji dan umrah dicekal, dilarang membaca al-Quran, dilarang keras semua yang berbau arab sampai adzan pun gak boleh dikumandangkan dalam bahasa Arab, para ulama & ustadz dipersekusi atau diseksekusi, wanita muslimah harus buka jilbab dan berbagai aturan anti Islam lainnya.

Berkaca dari sejarah, pencitraan sudah dari dulu ada. BELAJARLAH.


@INDONESIABERTAUHIDID
sumber : FB studi islam